Kamis, 27 Oktober 2011

~ Laa fatan illa 'aliyan ~

kisah Fatimah Az-Zahraa RA dan Sayyidina 'Ali

Cinta adalah hal fitrah yang tentu saja dimiliki oleh setiap orang,
namun bagaimanakah membingkai perasaan tersebut
agar bukan Cinta yang mengendalikan Diri kita
Tetapi Diri kita yang mengendalikan Cinta

Mungkin cukup sulit menemukan teladan dalam hal tersebut disekitar kita saat ini
Walaupun bukan tidak ada..
barangkali, kita saja yang tidak mengetahui saking rapatnya dikendalikan

Tapi,kebanyakan justru yang tampak ke permukaan adalah yang justru seharusnya tidak kita contoh
Kekurangan teladan?
Mungkin..

Dan inilah fragmen dari Khalifah ke-4, Suami dari Putri kesayangan Rasulullahtentang membingkai perasaan dan Bertanggung jawab akan perasaan tersebut
“Bukan janj-janji”

Kisah ini diambil dari buku Jalan Cinta Para Pejuang, Salim A.Fillah
chapter aslinya berjudul “Mencintai sejantan ‘Ali”

Ada rahasia terdalam di hati ‘Ali yang tak dikisahkannya pada siapapun. Fathimah.
Karib kecilnya, puteri tersayang dari Sang Nabi yang adalah sepupunya itu, sungguh memesonanya.
Kesantunannya, ibadahnya, kecekatan kerjanya, parasnya.

Lihatlah gadis itu pada suatu hari ketika ayahnya pulang dengan luka memercik darah dan kepala yang dilumur isi perut unta.
Ia bersihkan hati-hati, ia seka dengan penuh cinta.
Ia bakar perca, ia tempelkan ke luka untuk menghentikan darah ayahnya.
Semuanya dilakukan dengan mata gerimis dan hati menangis. Muhammad ibn ’Abdullah Sang Tepercayatak layak diperlakukan demikian oleh kaumnya!
Maka gadis cilik itu bangkit.
Gagah ia berjalan menuju Ka’bah.
Di sana, para pemuka Quraisy yang semula saling tertawa membanggakan tindakannya pada Sang Nabi tiba-tiba dicekam diam.
Fathimah menghardik mereka dan seolah waktu berhenti, tak memberi mulut-mulut jalang itu kesempatan untuk menimpali.
Mengagumkan!
‘Ali tak tahu apakah rasa itu bisa disebut cinta.

Tapi, ia memang tersentak ketika suatu hari mendengar kabar yang mengejutkan.
Fathimah dilamar seorang lelaki yang paling akrab dan paling dekat kedudukannya dengan Sang Nabi.
Lelaki yang membela Islam dengan harta dan jiwa sejak awal-awal risalah.
Lelaki yang iman dan akhlaqnya tak diragukan; Abu Bakr Ash Shiddiq, Radhiyallaahu ’Anhu.

”Allah mengujiku rupanya”, begitu batin ’Ali.
Ia merasa diuji karena merasa apalah ia dibanding Abu Bakr.
Kedudukan di sisi Nabi?
Abu Bakr lebih utama,
mungkin justru karena ia bukan kerabat dekat Nabi seperti ’Ali,
namun keimanan dan pembelaannya pada Allah dan RasulNya tak tertandingi.
Lihatlah bagaimana Abu Bakr menjadi kawan perjalanan Nabi dalam hijrah
sementara ’Ali bertugas menggantikan beliau untuk menanti maut di ranjangnya...
Lihatlah juga bagaimana Abu Bakr berda’wah.
Lihatlah berapa banyak tokoh bangsawan dan saudagar Makkah yang masuk Islam karena sentuhan Abu Bakr; ’Utsman, ’Abdurrahman ibn ’Auf, Thalhah, Zubair, Sa’d ibn Abi Waqqash, Mush’ab..
Ini yang tak mungkin dilakukan kanak-kanak kurang pergaulan seperti ’Ali.
Lihatlah berapa banyak budak muslim yang dibebaskan dan para faqir yang dibela Abu Bakr; Bilal, Khabbab, keluarga Yassir, ’Abdullah ibn Mas’ud..
Dan siapa budak yang dibebaskan ’Ali?Dari sisi finansial, Abu Bakr sang saudagar, insyaallah lebih bisa membahagiakan Fathimah.
’Ali hanya pemuda miskin dari keluarga miskin.

”Inilah persaudaraan dan cinta”, gumam ’Ali.
”Aku mengutamakan Abu Bakr atas diriku, aku mengutamakan kebahagiaan Fathimah atas cintaku.”

Cinta tak pernah meminta untuk menanti.
Ia mengambil kesempatan atau mempersilakan.
Ia adalah keberanian, atau pengorbanan.

Beberapa waktu berlalu, ternyata Allah menumbuhkan kembali tunas harap di hatinya yang sempat layu.
Lamaran Abu Bakr ditolak.
Dan ’Ali terus menjaga semangatnya untuk mempersiapkan diri.
Ah, ujian itu rupanya belum berakhir.
Setelah Abu Bakr mundur,
datanglah melamar Fathimah seorang laki-laki lain yang gagah dan perkasa,seorang lelaki yang sejak masuk Islamnya membuat kaum muslimin berani tegak mengangkat muka,
seorang laki-laki yang membuat syaithan berlari takut dan musuh-musuh Allah bertekuk lutut.
’Umar ibn Al Khaththab.
Ya, Al Faruq,
sang pemisah kebenaran dan kebathilan itu juga datang melamar Fathimah.
’Umar memang masuk Islam belakangan,
sekitar 3 tahun setelah ’Ali dan Abu Bakr.
Tapi siapa yang menyangsikan ketulusannya?
Siapa yang menyangsikan kecerdasannya untuk mengejar pemahaman?
Siapa yang menyangsikan semua pembelaan dahsyat yang hanya ’Umar dan Hamzah yang mampu memberikannya pada kaum muslimin?
Dan lebih dari itu,
’Ali mendengar sendiri betapa seringnya Nabi berkata,
”Aku datang bersama Abu Bakr dan ’Umar, aku keluar bersama Abu Bakr dan ’Umar, aku masuk bersama Abu Bakr dan ’Umar..”
Betapa tinggi kedudukannya di sisi Rasul, di sisi ayah Fathimah.Lalu coba bandingkan bagaimana dia berhijrah dan bagaimana ’Umar melakukannya.
’Ali menyusul sang Nabi dengan sembunyi-sembunyi, dalam kejaran musuh yang frustasi karena tak menemukan beliau Shallallaahu ’Alaihi wa Sallam.
Maka ia hanya berani berjalan di kelam malam.
Selebihnya, di siang hari dia mencari bayang-bayang gundukan bukit pasir.
Menanti dan bersembunyi.
’Umar telah berangkat sebelumnya.
Ia thawaf tujuh kali, lalu naik ke atas Ka’bah.
”Wahai Quraisy”, katanya.
”Hari ini putera Al Khaththab akan berhijrah.
Barangsiapa yang ingin isterinya menjanda, anaknya menjadi yatim, atau ibunya berkabung tanpa henti, silakan hadang ’Umar di balik bukit ini!”
’Umar adalah lelaki pemberani.
’Ali, sekali lagi sadar.
Dinilai dari semua segi dalam pandangan orang banyak, dia pemuda yang belum siap menikah.
Apalagi menikahi Fathimah binti Rasulillah! Tidak.
’Umar jauh lebih layak.
Dan ’Ali ridha..

Cinta tak pernah meminta untuk menanti.
Ia mengambil kesempatan..
Itulah keberanian.
Atau mempersilakan.Yang ini pengorbanan.

Maka ’Ali bingung ketika kabar itu meruyak.
Lamaran ’Umar juga ditolak.
Menantu macam apa kiranya yang dikehendaki Nabi?
Yang seperti ’Utsman sang miliarder kah yang telah menikahi Ruqayyah binti Rasulillah?
Yang seperti Abul ’Ash ibn Rabi’ kah, saudagar Quraisy itu, suami Zainab binti Rasulillah?
Ah, dua menantu Rasulullah itu sungguh membuatnya hilang kepercayaan diri.
Di antara Muhajirin hanya ’Abdurrahman ibn ’Auf yang setara dengan mereka.
Atau justru Nabi ingin mengambil menantu dari Anshar untuk mengeratkan kekerabatan dengan mereka?
Sa’d ibn Mu’adz kah, sang pemimpin Aus yang tampan dan elegan itu?
Atau Sa’d ibn ’Ubadah, pemimpin Khazraj yang lincah penuh semangat itu?

”Mengapa bukan engkau yang mencoba kawan?”, kalimat teman-teman Ansharnya itu membangunkan lamunan.
”Mengapa engkau tak mencoba melamar Fathimah? Aku punya firasat, engkaulah yang ditunggu-tunggu Baginda Nabi..”
”Aku?”, tanyanya tak yakin.
”Ya. Engkau wahai saudaraku!”
”Aku hanya pemuda miskin. Apa yang bisa kuandalkan?”
”Kami di belakangmu, kawan! Semoga Allah menolongmu!”

’Ali pun menghadap Sang Nabi.Maka dengan memberanikan diri, disampaikannya keinginannya untuk menikahi Fathimah.
Ya, menikahi.
Ia tahu, secara ekonomi tak ada yang menjanjikan pada dirinya.
Hanya ada satu set baju besi di sana ditambah persediaan tepung kasar untuk makannya.
Tapi meminta waktu dua atau tiga tahun untuk bersiap-siap?
Itu memalukan! Meminta Fathimah menantikannya di batas waktu hingga ia siap?
Itu sangat kekanakan. Usianya telah berkepala dua sekarang.
”Engkau pemuda sejati wahai ’Ali!”, begitu nuraninya mengingatkan.
Pemuda yang siap bertanggungjawab atas rasa cintanya.
Pemuda yang siap memikul resiko atas pilihan-pilihannya.
Pemuda yang yakin bahwa Allah Maha Kaya.

Lamarannya berjawab, ”Ahlan wa sahlan!”
Kata itu meluncur tenang bersama senyum Sang Nabi.
Dan ia pun bingung.
Apa maksudnya?
Ucapan selamat datang itu sulit untuk bisa dikatakan sebagai isyarat penerimaan atau penolakan.
Ah, mungkin Nabi pun bingung untuk menjawab.
Mungkin tidak sekarang.
Tapi ia siap ditolak.
Itu resiko.
Dan kejelasan jauh lebih riDan kejelasan jauh lebih ringan daripada menanggung beban tanya yang tak kunjung berjawab.
Apalagi menyimpannya dalam hati sebagai bahtera tanpa pelabuhan.
Ah, itu menyakitkan.

”Bagaimana jawab Nabi kawan? Bagaimana lamaranmu?”
”Entahlah..”
”Apa maksudmu?”
”Menurut kalian apakah ’Ahlan wa Sahlan’ berarti sebuah jawaban!”
”Dasar tolol! Tolol!”, kata mereka,
”Eh, maaf kawan.. Maksud kami satu saja sudah cukup dan kau mendapatkan dua!
Ahlan saja sudah berarti ya. Sahlan juga. Dan kau mendapatkan Ahlan wa Sahlan kawan! Dua-duanya berarti ya!”

Dan ’Ali pun menikahi Fathimah.
Dengan menggadaikan baju besinya.
Dengan rumah yang semula ingin disumbangkan kawan-kawannya tapi Nabi berkeras agar ia membayar cicilannya.
Itu hutang.

Dengan keberanian untuk mengorbankan cintanya bagi Abu Bakr, ’Umar, dan Fathimah..
Dengan keberanian untuk menikah.
Sekarang.
Bukan janji-janji dan nanti-nanti.
’Ali adalah gentleman sejati.
Tidak heran kalau pemuda Arab memiliki yel,
“Laa fatan illa ‘Aliyyan! Tak ada pemuda kecuali Ali!”

Inilah jalan cinta para pejuang.
Jalan yang mempertemukan cinta dan semua perasaan dengan tanggungjawab.
Dan di sini, cinta tak pernah meminta untuk menanti.
Seperti ’Ali.
Ia mempersilakanAtau mengambil kesempatan.
Yang pertama adalah pengorbanan.
Yang kedua adalah keberanian.

Dan ternyata tak kurang juga yang dilakukan oleh Putri Sang Nabi, dalam suatu riwayat dikisahkan
bahwa suatu hari (setelah mereka menikah) Fathimah berkata kepada ‘Ali,

“Maafkan aku, karena sebelum menikah denganmu. Aku pernah satu kali merasakan jatuh cinta pada seorang pemuda”

‘Ali terkejut dan berkata, “kalau begitu mengapa engkau mau manikah denganku? dan Siapakah pemuda itu”

Sambil tersenyum Fathimah berkata, “Ya, karena pemuda itu adalah Dirimu”

Kisah ini disampaikan disini,bukan untuk membuat kita menjadi mendayu-dayu atau romantis-romantis-an


Kisah ini disampaikan

agar kita bisa belajar lebih jauh dari ‘Ali dan Fathimah

bahwa ternyata keduanya telah memiliki perasaan yang sama semenjak mereka belum menikah tetapi

dengan rapat-rapat keduanya menjaga perasaan itu

Perasaan yang insyaAllah akan indah ketika waktunya tiba.. ^_^
»»  read more

Selasa, 25 Oktober 2011

Akhwat yang Sebenernya tu kaya gimana c..?

berdasar dari keingintahuan saya,, siapakah dan bagaimana yang bisa disebut dengan Akhwat Sejati...,
yuk sama-sama ngliat artikel tentang akhwat, (saya sendiri juga baru mau baca :-p )
~~~

Seorang gadis kecil bertanya pada ayahnya, “Abi ceritakan padaku tentang Akhwat sejati?”.
Sang ayah pun menoleh sambil kemudian tersenyum:
Anakku …
Seorang akhwat sejati bukanlah dilihat dari kecantikan paras wajahnya, tetapi dilihat dari kecantikan hati yang ada di baliknya
Akhwat sejati bukan dilihat dari bentuk tubuhnya yang mempesona, tetapi dilihat dari sejauh mana ia menutupi bentuk tubuhnya
Akhwat sejati bukan dilihat dari begitu banyaknya kebaikan yang ia berikan tetapi dari keikhlasan ia memberikan kebaikan itu
Akhwat sejati bukan dilihat dari seberapa indah lantunan suaranya, tetapi dilihat dari apa yang sering mulutnya bicarakan.
Akhwat sejati bukan dilihat dari keahliannya berbahasa, tetapi dilihat dari bagaimana caranya ia berbicara
Sang ayah diam sejenak sembari melihat ke arah putrinya
“ Lantas apa lagi Abi? ”, sahut putrinya
Ketahuilah putriku …
Akhwat sejati bukan dilihat dari keberaniannya dalam berpakaian tetapi dilihat dari sejauh mana ia berani mempertahankan kehormatannya
Akhwat sejati bukan dilihat dari kekhawatirannya digoda orang di jalan tetapi dilihat dari kekhawatiran dirinyalah yang mengundang orang jadi tergoda
Akhwat sejati bukanlah dilihat dari seberapa banyak dan besarnya ujian yang ia jalani tetapi dilihat dari sejauhmana ia menghadapi ujian itu dengan penuh rasa syukur
Dan ingatlah …
Akhwat sejati bukan dilihat dari sifat supelnya dalam bergaul, tetapi dilihat dari sejauhmana ia bisa menjaga kehormatan dirinya dalam bergaul.
Setelah itu sang anak kembali bertanya, “Siapakah yang dapat menjadi kriteria seperti itu, Abi?”
Sang ayah memberikannya sebuah buku dan berkata,”Pelajarilah mereka!” Sang anak pun mengambil buku itu dan terlihatlah sebuah tulisan “Istri Rosulullah”
~~~
Subhanallah,,jadi yang seperti itu y yang dinamakan Akhwat Sejati,, (Joss Gandoss :)
semoga menjadi acuan buat perempuan2 muslimah lainnya... (khususnya Saya,,Amiiin)
»»  read more

Minggu, 23 Oktober 2011

.. 你太甜蜜 ..

Words to be remembered (always :)

"Ada 2 sifat ahli neraka yang belum pernah aku lihat : Kaum yang membawa cambuk seperti ekor sapi untuk mencambuk manusia dan 'wanita yang berpakaian tapi telanjang, condong dan mencondongkan'. Mereka tidak masuk surga dan tidak mencium aromanya. Padahal aromanya benar-benar tercium dari jarak demikian dan demikian." (HR.Muslim)

"Telah diperlihatkan kepadaku '3 golongan pertama' yang akan masuk surga : syahid, 'orang yang memelihara diri', dan tidak meminta-minta dan hamba sahaya yang beribadah kepada Allah dengan baik dan menasihati tuannya." (HR.Tarmidzi)

" :) 1. 'wanita yang berpakaian tapi telanjang' = orang yang udah berpakaian tapi masih kelihatan lekuk-lekuk tubuhnya, 'condong'.
2. 'orang yang memelihara diri' = kebalikan dari yang pertama. Bedanya yang pertama ga nyium bau surga, yang kedua masuk surga pertama2.
Sekarang kan udah berjilbab, tapi lebih baik lagi 'dibenerin' lagi gimana pake jilbab yang syar'i. :) "

"Atasannya udh mending, tapi bawahannya tu lho yg msi ga nguatin liatnya :)"

Please go! For reaching a brighter future ^.^
"Singa jika tak tinggalkan sarang tak akan dapat mangsa.
Anak panah jika tidak tinggalkan busur tak akan kena sasaran.
Jika matahari di orbitnya  tidak bergerak dan terus diam, tentu manusia bosan dan enggan memandang.
(Nasehat Imam Syafi'i)"

"Yeah,you're right, I don't need to save your photos anymore after I give it to you cause I've already save the picture of you in my own mind :D"

"You know you always right as today began. :)"

"Really mature :D"

"jadi sebaiknya kita ga perlu risau ttg siapa jodoh kita k depan, tapi kita perlu khawatir ttg tindakan/amalan kita, apakah Alloh tu ridho dgn amalan kita :)"

"Karena itu, bukankah seharusnya kita mencintai kekasih hati kita setelah mengucap akad."

"Why only to meet me for one nite?? :D, better if you watch Ki** A*** right now before sleep and 'meet' me"

"Satu kelebihan (dan mungkin kekurangan juga) dan aku kenal banget itu, air muka dina ga bisa bohong, jadi kapan pun aku liat muka dina, hanya muka aja, aku dah bisa baca suasana hati dina."

"We should remain true to our course, which may mean comitting yourselves to things that people around you would normally disapprove. Let nothing distract us from being happy, let nothing else determine our fate, but ourselves. What makes us happy is what matters in the end, not what we acquire."

"Tw ga napa bisa gtu,soale drtd km bilang bad day2 trus, jadinya bad day bener, bahkan bisa nyampe tar malem lho, ati2 ma ucapan!!"

"Don't say nothing cz you said you need my help, and i know it."

"No!! Only if i can help you i'll do whatever i like"

"Get up! Get a brush and take a little make up!"

"Don't worry, coz i'll go for pursuit the better future, and insya Alloh will bring the good affect to you."

"I'll be on your side, whenever you need me (even it's only to share your feeling)"

"It's up to Dina. Just do what makes you happy :D"

"Nice :)"

"You :)"

"Astonish Me!"

"Good nite, sleep tight"

"Man jadda wajada ~ Man shabara zhafira"

"Ok"

":D"

":P"

"Pi td ya din,jilbab yg agak gede ma rok panjang,tar biar ga kaget liat temen2 akhwat yg ikut =), bsuk tw ndiri akhwat yg sebenerny tu kayak gmn."

"ibuku ketawa lho td bca smsmu (aku juga). Besuk lgi mending pke b.indo ja din..haha"

"tpi aku brharap smg dina tetep baik kayak gni (minimal), bahkan jauh lebih baik lgi d brbagai hal... :)"

"We are Young and Restless !!! :D"

"Ga bs bwt bsuk lgi ya bonusny biar akumulatif tmbh lma ngobrol."

"You know you have to sleep, even if you don't want. Do it right about now,and tomorrow we start more our conversation,as lot as you want,as long as this can make you happy. :)"

"Go sleep now!!"

"Absolutely,both of us!! :)"

"Udh mw TA,udh mw lulus,udh setua ne,ga tw artiny fake???!!!"

"Klo cm niat ja tnp usaha percuma dong! Coba bill gates 'niat' bikin microsoft pi ga ada usaha bwt jalanin,ga bakalan ad microsoft."

"Hehehe...kirain,pye mw k tahap lebih lanjut...huahahahahahahaha..Guyon2........."

"Yeah,have a nice dream,about me...hihi ^^"
"Well,I'll try to come :D"

"As long as it can make you smile,just do it :)"
Minum sambil duduk ia :)

and the main word that can make me shy ::
"Karo Lungguh Diiinnnn..."
»»  read more

Selasa, 18 Oktober 2011

.:: When You Say Nothing At All ::.

Lagu ini pertama kali dinyanyikan sama Ronan Keating,, tapi baru aku denger waktu Sabrina (si penyanyi akustik) nyanyiin dengan suara lembutnya :)
Lirik lagunya mantabbbbbb abizz.. ngena banged ! nice song lah :D

Check it out.,

It’s amazing how you can speak right to my heart
Without saying a word, you can light up the dark
Try as I may I can never explain
What I hear when you don’t say a thing
The smile on your face lets me know that you need me
There’s a truth in your eyes saying you’ll never leave me
The touch of your hand says you’ll catch me wherever I fall
You say it best when you say nothing at all
All day long I can hear people talking out loud
But when you hold me near, you drown out the crowd (drown out the crowd)
Try as they may they could never define
What’s been said between your heart and mine
The smile on your face lets me know that you need me
There’s a truth in your eyes saying you’ll never leave me
The touch of your hand says you’ll catch me wherever I fall
You say it best when you say nothing at all

(^_^*)) keyeeeennz kaan ?
»»  read more

Selasa, 11 Oktober 2011

Poetry

Apabila engkau berbuat baik, orang mungkin akan berprasangka kepadamu. Bertanya-tanya ada maksud apa dibaliknya. Namun, tetaplah berbuat.

Apabila engkau sukses, engkau mungkin akan dimusuhi. Orang mungkin akan iri kepadamu. Tapi, teruskanlah.

Apabila engkau berlaku jujur, orang mungkin akan menipumu. Namun, teruskanlah.

Apa yang engkau bangun dengan susah payah, dapat dihancurkan orang hanya dengan sekejap perbuatan.

Apabila engkau bahagia, orang mungkin akan iri kepadamu. Tapi tetap bangunlah kebahagiaan itu.

Kebaikan yang engkau tanam sekarang, mungkin akan dilupakan orang. Namun, teruslah berbuat baik. Karena kebaikan yang kita lakukan tidak akan pernah cukup.

Karena sadarilah, semua itu hakekatnya adalah antara engkau dengan Tuhan. Jangan pikirkan orang lain. Apa yang mereka perbuat dan katakan, tetaplah berbuat jujur. Karena semua hanya antara engkau dengan Tuhan.

Semua hakekatnya hanya antara engkau dan Tuhan.

~~~

People are often unreasonable, irrational, and self-centered.
Forgive them anyway.

If you are kind, people may accuse you of selfish, ulterior motives.
Be kind anyway.

If you are successful, you will win some unfaithful friends and some genuine enemies.
Succeed anyway.

If you are honest and sincere people may deceive you.
Be honest and sincere anyway.

What you spend years creating, others could destroy overnight.
Create anyway.

If you find serenity and happiness, some may be jealous.
Be happy anyway.

The good you do today, will often be forgotten.
Do good anyway.

Give the best you have, and it will never be enough.
Give your best anyway.

In the final analysis, it is between you and God.
It was never between you and them anyway.
»»  read more

Kamis, 06 Oktober 2011

Aku Ingin Mencintaimu

Aku ingin mencintaimu karena ketampananmu
menyejukkan setiap mata yang memandangnya
tapi kemudian aku bertanya,
saat ketampanan itu memudar ditempuh usia
seberapa pudarkah kelak cintaku padamu?

Aku ingin mencintaimu karena sifatmu yang ceria
menjadi semangat yang menyala di dalam hati ini
tapi kemudian aku bertanya,
bila keceriaan itu kelam dirundung duka
seberapa muram cintaku kan ada?

Aku ingin mencintaimu karena ramah hatimu
memberi kehangatan dalam setiap sapaanmu
tapi kemudian aku bertanya,
kiranya keramahan itu tertutup kabut prasangka
seberapa mampu cintaku memendam praduga?

Aku ingin mencintaimu karena cerdasnya dirimu
membuatku yakin pada putusanmu
tapi kemudian aku bertanya,
ketika kecerdasan itu berangsur hilang menua
seberapa bijak cintaku tuk tetap mengharapmu?

Aku ingin mencintaimu karena kemandirian yang kau miliki
menyematkan rasa bangga ku yang mengenalmu
tapi kemudian aku bertanya,
jika di tengah itu rasa manjamu tiba menyeruak
seberapa cintaku tetap bersamamu?

Aku ingin mencintaimu karena tegarnya sikapmu
menambatkan rasa kagum pada kokohnya pertahananmu
tapi kemudian aku bertanya,
andai ketegaran itu rapuh diterpa badai
seberapa kuat cintaku bertahan?

Aku ingin mencintaimu karena pengertian yang kau berikan
menumbuhkan ketenangan karena kepercayaan yang kau tanam
tapi kemudian aku bertanya,
kelak pengertian itu tertelan oleh ego sesaat
seberapa ku mampu mengerti cinta ini?

Aku ingin mencintaimu karena luasnya danau kesabaranmu
menambah dalamnya rasa cinta semakin ku mengenalmu
tapi kemudian aku bertanya,
mungkin kesabaran itu mencapai batas membendung kesalahanku
seberapa besar cinta mampu memaafkan?

Aku ingin mencintaimu karena karena keteguhan imanmu
bagai siradj yang benderang mengantarkan cahaya
tapi kemudian aku bertanya,
kala iman itu jatuh menurun
seberapa berkurang akhirnya cintaku padamu?

Aku ingin mencintaimu karena karena kau yang tlah kupilih
sebagai cinta yang kan kupegang sepanjang hayat
tapi kemudian aku bertanya,
pun hati ini tergoncang
seberapa mantap cinta ini tuk tetap setia?

Andai sejuta alasan tak cukup
untuk membuat cinta ini tetap bersama dirimu
maka biar kupinta satu alasan tuk menjaga cintaku..

Aku ingin mencintaimu karena Allah..

karena Dia kan selalu ada tuk menjaga
maka cintaku kan tetap utuh dan setia
hingga kelak, ku tak mampu lagi mencintaimu
karena cintaku berpulang pada-Nya..

*untuk dia yang ku ingin mencintainya, kata yang ingin kuucap,
kupegang dan kupertahankan.. setelah walimatul ursy’... :


Bismillahirrahmaanirrahiim

Aku ingin mencintaimu karena Allah.. Suamiku..
*** (^_^) (^_^) ***

Sekilas kata :
entah kenapa.. tiba2 postingan kali ini bicara tentang cinta.. padahal saya sendiri belum mengerti apa itu cinta yang sesungguhnya..

Yang terlintas di benak, cinta itu seharusnya bisa dimulai tanpa perlu alasan2 yang selama ini dijadikan rayuan gombal... dari alasan2 fisik semata, seperti cantik, kaya, manis, dan sebagainya, hingga alasan2 yg seolah-olah benar, seperti tulus, ramah, sabar, alim..

tapi andai alasan2 itu hilang karena diambil oleh-Nya, ke mana cinta itu akan tertuju?

bukankah cinta seharusnya diberikan karena-Nya?
sebagaimana cinta itu seharusnya dibingkai dalam satu koridor-Nya bernama pernikahan..
mungkin sejuta alasan cinta dijadikan tampak indah di mata kita, tapi cinta yang setia bukanlah cinta yang didirikan di atasnya,,

karena itu, bukankah seharusnya kita mencintai kekasih hati kita, setelah kita mengucap akad?
(^_^)
»»  read more

Percayalah :: Kamu Lebih Cantik dengan Jilbab ! ^,^

AKU TAK PANTAS BERJILBAB
by : Mutiara Hikmah

Langit malam semakin pekat. Angin bertiup menggoyangkan dedaunan, angin barat. Rembulan yang setengah, bintang yang bergelayut. Seorang wanita duduk termenung. Seperti sedang meratapi nasib dan takdir. Ada apa dibalik semua cerita, aturan, dan kisah yang tak pernah bertutur sapa. Sesekali langit tersenyum. Sesekali ada hati yang menyesali keadaan. Atau, ada rasa yang tak bisa menerima atas kewajiban yang diharuskan oleh sang Pencipta. Ah, dunia.

Aku tak pantas mengenakan jilbab! Begitu pekik hatinya. Lebar, terjulur, melambai dan indah. Indah katamu? Atau kata kalian? Ataukah itu hanyalah sebuah klise semata. Untuk menyenangkan hati yang merasa harus ridha atas apapun. Adilkah demikian. Jilbab? Lembaran kain yang berwarna-warni menjadi sebuah pertanda atas sebuah perbedaan. Kasta, mungkin. Atau sebuah derajat kedudukan. Iya bisa jadi bukan?

Lantas untuk apa berjilbab? Iya, untuk apa Aku berjilbab. Bagi mereka yang berjilbab, Aku bukanlah wanita yang pantas mengenakan jilbab. Jangankan jilbab lebar yang menjulur menutupi dada, jilbab yang berpilit dileher saja Aku jauh dari pantas. Bukankah pakaian itu hanya untuk mereka yang muslimah? Wanita yang ridha atas apapun takdir dari langit. Wanita yang ikhlas menerima semuanya tanpa pernah berani bertanya. Melawan, ataupun membantah semua aturan main. Sering kali Aku bertanya, aturan main dari siapa? Atau, ketetapan siapa, yang merasa berhak mengatakan bahwa jilbab hanyalah milik mereka yang merasa diri muslimah. Merasa diri suci, suci dari aib.

Sungguh, Aku sangat tak pantas berjilbab. Jikalau memang begitu yang digariskan. Aku masih bertanya, siapa yang menggariskan ketetapan itu. Mereka, atau tuhan? Aku menyembah tuhan bukan menyembah mereka. Lantas kenapa mereka mengatakan bahwa Aku tak pantas mengenakan jilbab. Apa Aku benar-benar tak berhak? Aku ini  wanita yang tak bisa menjaga kesucian hatinya. Tak bisa merawat kesucian kulit ari ini dari sentuhan para kaum adam. Aku tak pernah bisa...

Berulangkali Aku mengatakan bahwa bisakah suatu saat Aku menutupi semuanya? Dengan jilbab, dengan baju gamis. Dengan kaiin yang menutupi rambut dan dadaku. Mereka bilang, Aku sudah tak pantas lagi mengenakan jilbab. Dengan semua yang telah Aku lakukan bertahun-tahun. Dengan semuanya dosa yang mungkin saja tidak pernah terampuni. Ya, itu pendapat yang sering Aku terima. Dari mereka yang setiap kali Aku bertanya tentang Islam dan kewajiban berjilbab. Mereka katakan, jilbab hanya untuk wanita yang suci. Suci hatinya, suci tubuhnya... Aduhai, lantas bagaimana nasibku kelak.

Hari ini, Aku sudah berumur. Aku memang harus akui itu. Umur yang sudah tak lagi dikatakan muda. Shalatku masih terbata-bata. Makhrajul hurufku pun bernasib sama. Cemoohan masih terdengar merdu disetiap kali Aku menginjakkan kaki di ruang-ruang pengajian. Mata-mata yang penuh selidik selalu menyertaiku. Ah, Aku ternyata kini bisa menerima ketetapan. Mungkinkah?

Jilbab, adalah sebuah kewajiban. Tidak bagi mereka yang suci ataupun yang terhina. Tetaplah sebuah kewajiban bagi mereka kaum hawa. Tidak muda, tidak tua, tidak ternoda, ataupun penzina. Jilbab tetaplah jilbab. Kewajiban wanita Islam. Yang beragama Islam. Yang Islam terdengar olehnya. Tidak pernah ada jaminan, mereka yang terlahir suci menjadi suci sampai tua. Begitupun tidak ada yang bisa menebak, mereka yang lahir dari perzinahan akan terus berkubang zina.

Berjilbab, sebuah proses yang indah. Paling tidak begitulah yang Aku pahami. Sebuah proses penyucian jiwa dan raga. Menjaga ketulusan dalam hidup. Lalu memberi dengan penuh keikhlasan terhadap yang hak. Keindahan tubuhku memang sebuah anugerah dari mahakuasa. Sekaligus sebuah amanah yang ternyata ada aturan mainnya. Keindahan tidaklah diberikan serta-merta tanpa ada hak dan kewajiban atasnya. Mungkin, dari sana Aku bisa berangkat untuk memahami mengapa jilbab harus dikenakan. Tidak ada lagi yang terkotori jiwanya. Tidak ada lagi nafsu yang terungkit karena kehadiranky. Apa karena aku sudah tua? Ah, tidak juga. Nafsu itu tidak pernah memandang usia. Nafsu tetap nafsu.

Biarlah mereka mengatakan Aku tak pantas berjilbab, biarkan saja. Aku memang buta dan tak paham Islam. Tapi bagiku, firman tuhanku adalah benar. Aku pernah mendengar kisah seorang wanita pelacur masuk syurga karena keikhlasannya. Lalu Aku juga pernah mendengar sebuah lantunan yang selalu membuatku kembali menata semuanya. Masa lalu yang hitam bukanlah sebuah penyesalan dan terus menerus ditangisi. Masa depan yang penuh harapan masih terbentang. Dengan maut sebagai deadline-nya.

Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan yang demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya). (Yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina. Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Al-Furqaan : 68 :70).

Sederhana, sebuah seruan sederhana. Aku sudah terhina selama hidup. Tidak shalat, tidak berjilbab, apalagi mengaji. Aku sibuk mengejar karier. Entah bagaimana lagi Aku menulis semuanya. Yang pasti, kini Aku lelah terhina. Lelah. Aku ingin menutup semua lembaran cerita. Biarkan saja, semua mengatakan tidak pantas. Biarlah kesucian itu dinilai oleh Allah. Lalu terwujud dalam sikap dan perbuatan. Haruskah menghujat dan menghakimi, tanpa pernah berbuat yang terbaik? Lihat saja akhir cerita. Begitulah takdir menuntun. Biar Allah saja yang menilaiku pantas... ***
Saudariku, percayalah...!!!
Kecantikanmu takkan pudar hanya karena jilbab yang berkibar.
Keseksian tubuhmu takkan surut hanya karena kamu berjilbab.
Kemulusan dan keputihan kulitmu akan lebih terjaga karena jilbab.
Dan cinta seorang hamba terhadapmu takkan mungkin terhalang oleh ribuan helai kain jilbab
Saat cinta berlabuh, disanalah tangan Allah berperan... (^_^)


»»  read more

izinkan aku menikah tanpa pacaran

<repost>
Bagi remaja, bila istilah itu disebut-sebut bisa membuat jantung berdebar. Siapa sich yang enggak semangat bila bercerita seputar pacaran? Semua orang yang normal pasti senang dan bikin deg-degan.
Bicara soal cinta memang diakui mampu membangkitkan semangat hidup. Termasuk anak masjid, yang katanya “dicurigai” tak kenal cinta. Sama saja, anak masjid juga manusia, yang memiliki rasa cinta dan kasih sayang. Pasti dong, mereka juga butuh cinta dan dicintai. Soalnya perasaan itu wajar dan alami. Malah aneh bila ada orang yang enggak kenal cinta, jangan-jangan bukan orang.
Nah, biasanya bagi remaja yang sedang kasmaran, mereka mewujudkan cinta dan kasih sayangnya dengan aktivitas pacaran. Kayak gimana sich? Deuuh, pura-pura enggak tau. Itu tuch, cowok dan cewek yang saling tertarik, lalu mengikat janji, dan akhirnya ada yang sampai hidup bersama layaknya suami istri.
Omong-omong soal pacaran, ternyata sekarang ada gossip baru tentang pacaran islami. Ini kabar benar atau cuma upaya melegalkan aktivitas baku syahwat itu? Malah disinyalir, katanya banyak pula yang melakukannya adalah anak masjid. Artinya mereka itu pengen Islam, tapi pengen pacaran juga. Ah, ada-ada saja!!!
Memang betul, kalo dikatakan bahwa ada anak masjid yang meneladani tingkah James Van Der Beek dalam serial Dawson’s Creek, tapi bukan berarti kemudian dikatakan ada pacaraan Islami, itu enggak benar. Siapapun yang berbuat maksiat, tetap saja dosa. Jangan karena yang melakukan adalah anak masjid, lalu ada istilah pacaran Islami. Enggak bisa, jangan-jangan nanti kalau ada anak masjid kebetulan lagi nongkrongin judi togel, disebut judi Islam? Wah gawat bin bahaya.
Tentu lucu bin menggelikan dong bila suatu saat nanti teman-teman remaja yang berstatus anak masjid atau aktivis dakwah terkena “virus” cinta kemudian mengekspresikannya lewat pacaran. Itu enggak bisa disebut pacaran Islami karena memang enggak ada istilah itu. Jangan salah sangka, mentang-mentang pacarannya pakai jilbab, baju koko, dan berjenggot, lalu mojoknya di masjid, kita sebut aktivitas pacaran Islami. Wah salah besar itu!!!
Lalu bagaimana dengan sepak terjang teman-teman remaja yang terlanjur menganggap aktivitas baku syahwatnya sebagai pacaran Islami? Sekali lagi dosa! Iya dong. Soalnya siapa saja yang melakukan kemaksiatan jelas dosa sebagai ganjarannya. Apalagi anak masjid, malu-maluin ajach.
Coba simak QS. An-Nuur : 30, “Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan menjaga kehormatannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.” Kemudian QS. An-Nuur : 31, “Katakanlah kepada wanita yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan menjaga kehormatannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya…”
Jadi gimana dong? Dalam Islam tetep tak ada yang namanya pacaran Islami. Lalu kenapa istilah itu bisa muncul? Boleh jadi karena teman-teman remaja hanya punya semangat keislaman saja tapi minus tsaqafah ‘pengetahuan’ Islamnya. So? Ngaji lagi yuk!!!
»»  read more

Ketika Allah Menciptakan Wanita

Ketika Allah menciptakan wanita , Dia lembur pada hari ke-6.
Malaikat datang dan bertanya ” Mengapa Begitu lama Tuhan?”
Tuhan menjawab “Sudah kah engkau liat semua detail yg Aku buat untuk menciptakan mereka?
2 tangan ini harus bisa dibersihkan, tetapi bahannya bukan dr plastik. Setidaknya terdiri dari 200 bagian, yang bisa digerakkan dan berfungsi baik untuk segala jenis makanan. Mampu menjaga banyak anak saat bersamaan,punya pelukan yang dapat menyembuhkan sakit hati dan keterpurukan dan semua dilakukannya dengan 2 tangan ini.”
Malaikat itu Takjub. ” Hanya dengan 2 tangan?.. tidak mungkin!!”
Tuhan menjawab “Oh…Tidak!! Aku akan menyelesaikan ciptaan hari ini,karena ini adalah ciptaan favoritKU.
ya…dia juga akan mampu menyembuhkan dirinya sendiri dan bisa bekerja selama 18 jam sehari.”
Malaikat mendekat dan mengamati bentuk wanita ciptaan Tuhan itu.
“Tapi Engkau membuatnya begitu Lembut Tuhan?”
“Yah…Aku membuatnya begitu lembut,tapi engkau belum bisa bayangkan kekuatan yang AKu berikan agar mereka dapat mengatasi banyak hal yang luar biasa?”


“Dia bisa berpikir?” tanya malaikat.
Tuhan menjawab ” Tak hanya berpikir,dia mampu bernegoisasi. “
Malaikat itu menyentuh dagunya. . .
“Tuhan Engkau buat ciptaan ini
kelihatanya lelah dan rapuh ! Seolah terlalu banyak beban baginya.”
“Itu bukan lelah atau rapuh…itu AIR MATA”.
“Untuk apa?”tanya malaikat
Tuhan melanjutkan : ” AIR MATA adalah salah satu cara dia mengekspresikan kegembiraan,kegalauan, Cinta, kesepian,penderitaan dan kebahagian..”
“ENGKAU memikirkan segala sesuatunya.Wanita ciptaanMU ini akan sungguh
menakjubkan! “
“YA Mesti. . . ! Wanita ini akan mempunyai kekuatan mempesona bagi laki-laki.
Dia dapat mengatasi beban bahkan laki-laki..
Dia Mampu menyimpan kebahagian dan pendapatnya sendiri.
Dia mampu tersenyum bahkan saat hatinya menjerit. Mampu menyanyi saat menangis, menagis saat terharu, terharu saat tertawa, bahkan tertawa saat ketakutan.
Dia berkorban demi orang yang dicintainya.
Dia tidak menolak kalau melihat yang lebih baik. Dia menerjunkan dirinya untuk keluarganya.
Dia membawa temannya yang sakit untuk berobat.
CINTANYA TANPA SYARAT
Dia menangis saat melihat anaknya adalah pemenang.
Dia girang dan bersorak saat melihat temannya tertawa.
Dia begitu bahagia mendengar kelahiran.
Hatinya begitu sedih saat mendengar berita sakit dan kematian Tetapi dia selalu punya kekuatan untuk mengatasi hidup, dia tahu bahwa sebuah ciuman dan pelukan dapat menyembuhkan luka.
” Hanya 1 Kekurangan terbesar dari Wanita, DIA LUPA BETAPA BERHARGANYA DIA”
»»  read more

Qalbu :: Sesuatu yang Mudah Terbalik

<repost>

Mengapa cinta bisa memudar dan kemudian menghilang?
ternyata, menurut Al Ghazali manusia itu hanya mencintai dirinya sendiri. 
Kalaupun dia mencintai orang lain itu juga sebenarnya demi dirinya sendiri.

Jadi kalau ia mencintai orang yang berbuat baik, maka itu karena
kebaikannya.
Ia sebenarnya bukan mencintai diri orang yang berbuat baik
tersebut.
Ini jelas hanya respon terhadap salah satu tindakan baiknya.
Jika kebaikannya habis, maka habis pula cintanya, walau diri orang yang
berbuat baik itu masih ada.
Jika kebaikannya bertambah maka bertambah pula
cintanya.
Begitupun jika kebaikannya berkurang maka berkurang juga
cintanya.
Cinta bisa bertambah atau berkurang sesuai dengan bertambah
atau berkurangnya kebaikan orang yang dicintainya tersebut...

Sekilas terkesan sangat egois dan tidak anggun , tapi itulah realitanya.
Sebenarnya itu refleksi bahwa dia mencintai kebaikan, kebahagian dan
kesenangan yang telah kita berikan padanya.
Jadi bukan mencintai diri kita sebagai wujudnya.
Kita dicintai sebagai penyebab bagi adanya kebaikan, kebahagian dan kesenangan buat dia.
Lalu bagaimana jika kebaikan, kebahagian dan kesenangan itu sudah tidak bisa ia dapatkan lagi dari kita?
atau berkurang kadarnya? jangan heran jika cintanya pun akan berkurang dan bahkan hilang...
Apalagi berbeda tempat yang amat jauh...
yang mana kita tidak tahu apa yang dia lakukan...
Janganlah Engkau mencintai berlebihan...
Kau akan merasakan betapa sakitnya Cintamu dikhianati...
Karena arti hati (QALBU) = sesuatu yang mudah berbalik....

Berbahagialah ketika ada yang mengatakan "Aku mencintaimu karena Alloh",
karena orang yang hatinya diliputi kecintaaan kepada Alloh Swt pasti juga
mencintai makhluk seluruhnya karena wujudnya, karena mereka adalah ciptaanNya.

-disarikan dari kitab al-mahabbah wa al-syawq wa al-Uns wa al-ridha
karangan Imam Al-Ghazali-
»»  read more

Analogi Cinta dan Hati


<repost>
Bissmillah
Hati adalah sebuah rumah yang berdiri kokoh dengan segala asrsitektur,ornamen dan perangkat yang ada,
sedangkan cinta adalah wujud yang tidak nampak yang timbul dari gabungan dan komparasi antara bangunan rumah,arsitektur,ornamen dan perangkatnya.
betapa indahnya rumah yang bersih, tertata dan rapi sehingga menyebabkan orang lain pun ikut merasakan keindahan dari wujud rumah kita (hati)..

lalu orang tersbut mencoba untuk mengisi atau menjadi bagian atau menjadi tamu dalam rumah kita yang sempurna, tapi tamu itu tidak diharapkan kedatanganya dan malah mengtori dan memberikan kesan buruk terhadap rumah kita yang sejatinya adalah suci,.apakah kita rela sahabat melihat orang datang dengan sekonyong konyong (baca : seenaknya) lalu tanpa diberi izin oleh pemiliknya..
lalu memberi kerusakan pada rumah kita??
tentu tidak bukan..
begitu pun dengan hati, hati adalah rumah yang Allah titipkan yang sejatinya adalah suci, dengan perangkat dan ornamen adalah bentuk fisik kita, ada yang putih cantik, dll dan dari gabungan semuanya timbulah makna keindahan yang orang lain suka yaitu cinta...

tapi tamu itu diibaratkan seorang lawan jenis yang mencoba masuk tanpa izin pemiliknya. tapi taukah kamu bahwa pemilik hati dan cinta itu bukan kita???
pemilik itu semua itu adalah Allah rabbul a'lamin.
kita hanya seorang pembantu yang harus menurut dalam titah majikanya.
dimana majikan itu memiliki aturan aturan yang jelas ketika ada orang lain hendak memasukinya.
apakah aturan itu??? aturan itu adalah yang bernama syariat agama.

orang yang masuk ke dalam hati kita harus mengikuti aturan aturan yang berlaku,.
orang yang masuk kedalam tanpa izin layak kita usir karena orang itu bukanlh orang baik bukan orang yang berhak untuk menjadi salah satu bagian rumah hati kita.
yang kita sebut sebagai orang belum halal dan haram baginya..
tapi suatu saat yang berhak untuk menjadi salah satu bagian dia akan datang mengikuti syariat agama dan menjadi bagian kehidupan dunia dan akhirat.
Amin..

»»  read more

Mengalamatkan Cinta

<repost>


Ya Allah, sudah lama ingin aku tuliskan surat ini kepada-Mu. Namun, selalu saja aku ragu untuk melakukannya. Bukan karena aku tak tahu alamat yang hendak kutuju, tapi aku benar-benar malu.

Sebab, selama ini aku merasa jauh dari-Mu.
Padahal, Engkau selalu baik kepada setiap hamba-Mu.

Sebab, selama ini aku kerap lalai bersyukur atas Nikmat-Mu.
Padahal, tak terhitung lagi berapa banyak nikmat itu.

Sebab, selama ini aku selalu menyibukkan diri dengan urusan dunia.
Padahal, itu tak bisa memberikan sedikit pun syafaat kepadaku.

Ya Allah, sudah lama ingin aku tuliskan surat ini kepada-Mu. Namun, selalu saja aku bingung untuk melakukannya. Bukan karena aku tak bisa menuangkannya, tapi aku benar-benar malu.

Sebab, selama ini aku tak jarang menyalahkan-Mu bila keinginanku tak terpenuhi.
Padahal, Engkau Mahabaik dengan mencukupi segala kebutuhan hamba-Mu.

Sebab, selama ini aku jarang menyempatkan waktu untuk bersama-Mu.
Padahal, bercinta dengan-Mu menjanjikan ketenangan dan kebahagiaan.

Sebab, selama ini aku kerap bertindak yang menyalahi perintah-Mu.
Padahal, firman-Mu adalah sebenar-benar penerang.

Ya Allah, sudah lama ingin aku tuliskan surat ini kepada-Mu. Bukan karena aku menginginkan surga-Mu dan takut neraka-Mu. Namun, segala yang tercurah dalam surat itu kutulis :
Untuk menuangkan segala penyesalan atas ketamakan dan kesombonganku.
Untuk menyampaikan ampun pada semua dosa-dosa yang kuperbuat.
Untuk mengalamatkan cinta yang menjadi anugerah terbesar-Mu.

Rabbana zhalamna anfunsana wainlam taghfirlanaa lanakunanna minalkhasiriin.
»»  read more

Tangga Cinta



Tangga cinta???
Subhanallah ternyata Cinta itu juga mempunyai tingkatannya ya... Selama ini kita hanya mengenal cinta kepada sesama manusia, terlebih cinta kita kepada Allah SWT.
Menurut Ibnul Qayyim, seorang ulama di abad ke-7, terdapat enam peringkat cinta (maratibul-mahabbah) yaitu,

Peringkat ke-I dan yang paling tinggi adalah tatayyum, yang merupakan hak Allah semata. 
“ Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman sangan cinta kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat dzalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa(pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal)”. (QS. Al-Baqarah [2]:165)

Peringkat ke-2; ‘Isyk yang hanya merupakan hak Rasulullah SAW. cinta yang melahirkan sikap hormat, patuh, ingin selalu membelanya, ingin mengikutinya, mencontohnya , dll. Cinta kita kepada Rasulullah mendorong kita untuk membela agama ini dengan kekuatan yang kita miliki. Demikian juga membela sunnahnya bila sunnahnya diinjak-injak oleh orang lain.
“ Katakanlah jika kalian cinta kepada Allah, maka ikutilah aku (Nabi SAW.) maka Allah mencinta kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian”. (QS. Ali Imran [3]: 31)

Peringkat ke-3; Syauq yaitu cinta antara mukmin dengan mukmin lainnya. Antara suami-Istri, antara orangtua dan anak, yang membuahkan rasa mawaddah wa rahmah.

Peringkat ke-4; Shababah yaitu cinta sesame muslim yang melahirkan ukhuwah Islamiyah. Cinta ini menuntut sebuah kesabaran untuk menerima perbedaan dan melihatnya sebagai sebuah hikmah yang berharga. Bila cinta ini ada, insya Allah segala perbedaan bisa disinergiskan. Cinta ini harus dimunculkan sebagai sebentuk upaya untuk menciptakan kenyamanan hubungan dalam tubuh umat Islam.

Peringkat ke-5; ‘Ithf (simpati) yang ditujukan kepada sesama manusia. Rasa simpati ini melahirkan kecenderungan untukmenyelamatkan manusia, termasuk pula di dalamnya adalah dakwah.

Peringkat ke-6 adalah cinta yang paling rendah dan sederhana, yaitu cinta atau keinginan kepada selain manusia: harta benda. Namun, keinginan ini sebatas intifa’ (pendayagunaan/pemanfaatan).cinta jenis ini pula yang sering kali menjerumuskan manusia. Karena sifat harta memang selalu melenakan. Tapi kalau kita cerdas, banyaknya harta benda seharusnya tidak menjadikan kita terlena. Sebaliknya, ia hanya sarana untuk meraih cinta yang sebenarnya yaitu cinta kepada Allah ta’ala.

WaAllahu A'lam bis shawab...
»»  read more